Komisi I DPRD Kabupaten Muaro Jambi Mendatangi BKN Regional Palembang Terkait Mencari Solusi Mengenai Persoalan Asniati Guru Pensiun TK yang Kembalikan uang Rp 75 juta

 

 -  Dewan Muaro Jambi mendatangi kantor Badan Kepegawaian Nasional (BKN) regional Palembang kemarin sore.

Kedatangan pihak Legislatif Muaro Jambi ini, dalam rangka mengatasi atau mencari solusi mengenai persoalan Asniati, seorang pensiunan guru TK Negeri yang diminta mengembalikan uang gaji yang didapatkan dirinya selama dua tahun dengan jumlah sekitar Rp.75 juta.

Ketua Komisi I Dewan Muaro Jambi Ulil Amri mengatakan, bahwa pihaknya didampingi oleh pihak Eksekutif kemarin sore mendatangi kantor BKN Regional Palembang. 

Kedatangan anggota komisi I beserta rombongan, kata dia, untuk mencari solusi atau menyelesaikan persoalan yang menimpa seorang guru TK di Muaro Jambi yang harus mengembalikan gajinya selama dua tahun terakhir.

"Alhamdulillah, berkat pertemuan kemarin, dapat solusi terbaik buat ibu Asniati dan Pemerintah Muaro Jambi terkait viralnya berita ibu Asniati," kata Ulil Amri kepada pewarta.

Ulil Amri mengatakan, bahwa pihaknya akan terus berupaya agar pahlawan tanpa tanda jasa tersebut diperhatikan oleh Negara.

Jangan sampai, katanya, dimasa pensiunnya yang seharusnya bisa tenang, malah menjadi beban, apalagi diminta mengembalikan uang sebesar Rp.75 juta.

"Kami sepakat untuk memperjuangkan agar menghasilkan keputusan yang terbaik dan adil serta menghargai pengabdian ibu Asniati selama dua tahun terakhir," katanya.

Mantan kepala Disdikbud Muaro Jambi itu mengatakan, bahwa pertemuan yang disambut langsung oleh Kepala BKN Regional Palembang tersebut mendapatkan titik terang, dimana Asniati diupayakan untuk tidak mengembalikan uang tersebut kepada negara.

Namun demikian, katanya, bahwa yang menjadi pengambil kebijakan bukan dari BKN Regional Palembang, namun langsung dari BKN Pusat. Dalam waktu dekat ini, sambungnya, Kepala BKN regional Palembang segera berkoordinasi dan memproses ke BKN Jakarta.

"Insya Allah tidak mengembalikan gaji yang terlanjur dibayar, sebab beliau selama dua tahun terakhir ini mengajar seperti biasanya. Beda cerita kalau dia memang sudah pensiun dan tidak mengajar," ungkapnya